• Jelajahi

    Copyright © JELAJAH HUKUM

    Afiliasi MPTG

    Banner IDwebhost

    PENDIDIKAN

    Ini Tanggapan Salah Satu Pegiat Sosial Baksel Terkait Jawaban Kepsek SDN 1 Gunung Gede Panggarangan

    Rabu, 3/19/2025 07:01:00 AM WIB Last Updated 2025-03-19T00:09:31Z
    masukkan script iklan disini

     


    Jelajahhukum.id|LEBAK - Menyimak jawaban dari Kepala SDN 1 Gunung Gede, Pak HW (inisial_red) atau yang biasa di panggil Atok, salah satu pegiat sosial di Baksel yaitu Sumardi mengatakan, boleh saja Kepala SDN 1 Gunung Gede menjawab pemberitaan di media, atau juga mau berdalih itu hak Pak Kepsek.


    "Faktanya saya tau persis, keadaan bangunan sekolah, mulai dari kaca jendela ada yang pecah, genteng jatuh, beberapa bagian plapon yang rusak, triplek bagian atas rusak, itu sudah berlangsung lama. Jadi boleh saja Pak HW (inisial_red) berdalih, tapi kenyataannya di lapangan itu yang kita tau, bahwa anggaran 20 persen dari anggaran BOS untuk pemeliharaan bangunan sekolah di duga terkadang tidak di realisasikan ke peruntukannya," ujarnya, Selasa (18/3/2025).


    Sumardi menyebut, Pak HW menjawab atau berdalih, itu setelahnya ada pemberitaan.


    "Kita sebenarnya tau dengan Pak HW, seperti apa tificalnya, jadi jangan menjawab atau berdalih, tapi jauh dari kenyataan," terangnya.


    Jadi begini, lanjut Sumardi, Pak HW mengatakan setelah ada pemberitaan terkait bangunan sekolahnya yang kurang terawat, itu faktanya memang begitu.


    "Menerapkan uang harus di rencanakan, di anggarkan, baru tahun ini akan di perbaiki, itu jawaban dari Kepsek SDN Gunung Gede 1," terang Sumardi lagi.


    Sumardi pun mempertanyakan, anggaran tahun-tahun sebelumnya (anggaran untuk pemeliharaan gedung sekolah_red) atau kemarin bulan Januari 2025 kemana? 

    Di kemanakan realisasinya?


    "Menjawab boleh, itu hak Pak Kepsek, tapi kalau berdalih terlalu jauh jangan lah, karena faktanya bangunan sekolah begitu, rusak tidak terawat, dan warga masyarakat pun tau hal itu," pungkas Sumardi.



    Hal ini di dukung dengan informasi dari beberapa sumber warga yang ada di lokasi.


    "Memang begitu dari dulu, rusak sedikit aja bangunan sekolah kadang di biarkan, sehingga melebar rusaknya, rata-rata nya mengandalkan dari rehab saja," kata salah satu sumber dilokasi kepada awak media ini.


    Reporter: Dien/Kaka

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini