• Jelajahi

    Copyright © JELAJAH HUKUM

    Afiliasi MPTG

    Banner IDwebhost

    PENDIDIKAN

    Desa Gunung Karamat Gelar Saji 1000 Tumpeng, Bukti Menjaga Gotong Royong dan Kebersamaan

    Rabu, 2/19/2025 06:48:00 AM WIB Last Updated 2025-02-18T23:50:05Z
    masukkan script iklan disini


    Jelajahhukum.id|CISOLOK - Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, kembali menggelar Festival 1.000 Tumpeng untuk keempat kalinya. Acara yang digelar setiap 10 hari menjelang bulan Ramadan ini menjadi bukti nyata kekuatan gotong royong dan silaturahmi warga setempat.


    Kurang lebih seribu tumpeng berjejer rapi di lapangan desa, disiapkan oleh masyarakat yang  dibuat secara swadaya, dan dibuka untuk umum sehingga dapat dinikmati oleh siapa saja tanpa batasan.


    Kepala Desa Gunung Karamat, Subaeta, dengan bangga menyampaikan kebangggaannya atas digelarnya gelar saji festival 1.000 tumpeng tersebut, dimana masyarakat masih tetap menjaga gotong royong terutama dalam menyiapkan tumpeng.


    "Alhamdulillah, hari ini kita kembali menyelenggarakan Festival 1.000 tumpeng yang keempat kalinya. Acara ini bukan sekadar tradisi, tapi juga pembuktian bahwa warga Gunung Karamat masih memegang teguh nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan," ungkap Subaeta. Selasa (18/2/2025).


    Subaeta menambahkan, festival ini juga menjadi momen untuk mempererat silaturahmi antarwarga dan menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh suka cita, dan Festival 1.000 Tumpeng ini merupakan bagian dari tradisi lokal yang disebut "Papajar", yaitu acara temu wisata dan makan bersama menjelang Ramadan. 


    Subaeta menegaskan, tumpeng-tumpeng yang disajikan merupakan hasil kolaborasi warga, mulai dari pengusaha, lembaga desa, hingga tokoh masyarakat.


    "Semua tumpeng disiapkan oleh warga Gunung Karamat, tapi acara ini terbuka untuk umum. Siapa pun boleh datang dan menikmati hidangan ini," jelas Subaeta.


    Subaeta berharap, gelar saji festival 1.000 tumpeng tersebut tidak hanya berlangsung selama masa jabatannya, tapi bisa menjadi tradisi tahunan yang terus dilestarikan kedepannya.


    "Saya berharap ini menjadi awal yang baik untuk kegiatan serupa di masa depan, seperti yang sudah dilakukan di daerah lain, misalnya Kasepuhan Sinar Resmi," tambahnya.


    Sementara itu, Ketua Panitia Festival, H. M. Latif, juga menyampaikan kegembiraannya atas antusiasme warga yang cukup luar biasa menyambut gelaran tahunan tersebut, hal itu terlihatnya peserta ataupun masyarakat yang datang tidak hanya warga setempat namun juga dari desa lain seperti gunung tanjung, Palabuhanratu dan lainnya.


    "Antusiasme warga luar biasa, tidak hanya dari Desa Gunung Karamat, tapi juga dari desa-desa tetangga seperti Gunung Tanjung dan Palabuhanratu," ujarnya. 


    Lanjut H. M Latief, meski Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, tidak bisa hadir karena kesibukan persiapan pelantikan, acara ini tetap dimeriahkan oleh kehadiran Camat, Danramil, serta tokoh-tokoh masyarakat. Festival kali ini juga dihibur oleh penampilan Kang Ohang dari Jawa Barat.


    "Ke depan, kami berharap bisa mendatangkan artis-artis ternama untuk memeriahkan acara ini. Yang terpenting, semoga masyarakat tetap kompak dan terus menjaga semangat gotong royong," harap Latif.



    Masih kata HM Latief, festival 1.000 Tumpeng bukan sekadar acara makan bersama, tapi juga simbol kebersamaan, rasa syukur, dan persiapan menyambut bulan suci Ramadan. Dengan semangat gotong royong yang kental, warga Desa Gunung Karamat membuktikan bahwa tradisi lokal bisa menjadi kekuatan untuk mempererat tali persaudaraan dan menjaga kelestarian budaya.


    "Semoga festival ini terus hidup dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menjaga kearifan lokal," tandasnya.


    (Ateu/Ellah)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini