Jelajahhukum.id|JAKARTA - "Tentu saja salah satu tolak ukur dari kita dari sebuah media itu produktivitas. Jangan sampai nanti istilah tugas pokok sebagai jurnalis tidak dilaksanakan. Makanya saya mohon kepada perwakilan atau kontributor yang ada di daerah agar tetap kita produktif ".
Pernyataan singkat dan bermakna ini disampaikan, Irjen. Pol. (Purn.) Dr. Drs. H. Anton Charliyan, M.P.K.N selaku pimpinan umum media Mitrapol saat memberikan materi dalam acara diklat jurnalistrik yang bertepatan HUT ke - 8 media Mitrapol dan berlangsung di Hotel Marlyn Park Jl. KH. Hasyim Ashari No.29 - 31, Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Senin (16/12/2024 ) siang.
Dikatakan Anton Charliyan, saat ini banyak perusahaan media hanya mampu bergerak dan mengembangkan jaringan online. Oleh sebab itu, perusahaan media dituntut mampu bersaing dan memiliki jurnalis aktif guna memberikan berita - berita update yang diperlukan masyarakat. Dirinya berharap agar seluruh jurnalis Mitrapol untuk lebih aktif dalam menulis berita.
"Walaupun saat ini kita bergerak di online, kita harus punya target khusus. Berapa perbulan berita yang harus masuk, jadi kalau wartawan tidak produktif ya ngapain kalau tidak menulis berita," kata Abah Anton sapaan akrabnya.
Secara tegas, Anton Charliyan berharap media Mitrapol terus lebih maju dan jurnalis yang aktif di dalam menulis berita.
"Justru saya ingin media Mitrapol bisa menjadi satu media yang exis di indonesia. Tolak ukurnya adalah pembaca dan banyaknya berita news," imbuhnya.
Penutup Abah Anton yang juga mantan kabid humas Mabes Pori, membawakan ciri khas pantun.
"Bila liat mata yang kanan, pohon jambu jangan dimakan. Bila ada yang tidak berkenan mohon di maafkan. Disini banyak ikan, di Papua banyak Cendrawasih, Sekian Terima Kasih," ucapnya.
Pada kesempatan itu, kegiatan diklat jurnalistik Mitrapol yang bertema Peran Jurnalis Menghadapi Berita Hoax juga diisi oleh Budi Nugraha salah satu wartawan senior dari media nasional Suara Merdeka dan menjabat sebagai ketua satgas anti hoax dari PWI Pusat Jakarta.
Secara singkat Budi menerangkan tantangan serta peran jurnalis dalam memahami, melawan kerasnya berita - berita hoax terutama di medsos.
"Definisi hoax yakni informasi palsu yang disebarkan untuk tujuan tertentu. Informasinya beragam baik politik, ekonomi dan sosial. Dampak buruknya memecah belah masyarakat, stabilitas terganggu dan mengurangi kredebilitas media massa," terangnya.
Lalu, Budi juga menegaskan mengapa etika jurnalistik sangat penting ?
"Sebagai jurnalis harus mampu membuat berita beragam yang akurat, objektif dan berimbang. Berita tidak monoton, prinsipnya wajib melakukan konfirmasi sebelum berita tayang untuk menjaga akurasi dan kepercayaan. Sehingga masyarakat juga dapat teredukasi," tegas Bunug sapaan akrabnya.
Usai diklat jurnalistik, acara dilanjutkan pemotongan tumpeng dan pesta makan malam diiringi musik santai dilantai 7 Hotel Marlyn Park Jakarta Pusat.
Turut hadir HUT Mitrapol ke 8, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal Kabagmitra Ropenmas Divisi Humas Polri. Brigjen Pol ( Purn ) Dr.Victor Pudjiadi, Ketua PWI Pusat Hendri CH Bangun, rekan - rekan Pimred media Jabodetabek dan tamu undangan.
(Nia)