• Jelajahi

    Copyright © JELAJAH HUKUM

    Afiliasi MPTG

    Banner IDwebhost

    PENDIDIKAN

    Abdullah Yahya Ayyash: Refleksi Dinamika Kampus dan Pentingnya Budaya Diskusi dalam Mencetak Pemimpin yang Berani

    Senin, 12/02/2024 07:30:00 AM WIB Last Updated 2024-12-02T00:33:12Z
    masukkan script iklan disini


    Jelajahhukum.id|BOGOR - Abdullah Yahya Ayyash, Ketua Komisariat KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) STAI Sirojul Falah, menyampaikan pandangannya terkait dinamika kehidupan kampus di tengah generasi muda atau gen Z. Dalam keterangannya, Ayyash menekankan pentingnya budaya diskusi dan membaca buku sebagai landasan utama dalam mencetak mahasiswa yang kritis dan berani, Senin (2/12/2024)


    “Aktivitas diskusi dan membaca buku merupakan dua hal yang tak terpisahkan dari kehidupan kampus yang sehat. Ketika budaya ini hidup, maka kampus akan melahirkan individu-individu yang memiliki keberanian untuk berpikir, bersuara, dan bertindak berdasarkan pemikiran yang matang. Ini adalah hal yang seharusnya menjadi semangat utama kita di kampus,” ujarnya.


    Namun, Ayyash juga menyoroti fenomena yang kurang menggembirakan di kalangan sebagian aktivis kampus saat ini. Ia mengungkapkan, banyak di antara mereka yang merasa seperti "raja-raja kecil", terjebak dalam egosentrisme dan hanya berfokus pada status atau posisi tanpa memperhatikan substansi perjuangan.


    “Memang tidak dapat dipungkiri, banyak aktivis kampus yang memiliki semangat tinggi. Namun, seiring dengan waktu, ada yang terjebak dalam suasana yang lebih mengedepankan gengsi dan status daripada tujuan mulia untuk perubahan. Aktivisme sejati tidak terletak pada pencapaian pribadi, tetapi pada upaya kolektif untuk mendorong perubahan yang lebih baik bagi masyarakat dan bangsa,” tambahnya.


    Ayyash juga mengingatkan bahwa untuk mencapai perubahan yang nyata, perlu adanya sinergi antara generasi muda yang terus menumbuhkan rasa kritis, keberanian, serta kepedulian terhadap isu-isu sosial yang berkembang. Ia berharap, dengan berkembangnya budaya diskusi yang terbuka dan pemikiran yang berbasis pada literasi, mahasiswa STAI Sirojul Falah bisa berperan aktif dalam merespon berbagai tantangan sosial-politik di Indonesia.


    “Saatnya kita kembali menghidupkan semangat belajar dan berdiskusi yang konstruktif, bukan hanya untuk mengejar status atau kekuasaan, tetapi untuk menyusun pemikiran yang lebih kritis dan solutif terhadap persoalan-persoalan bangsa,” pungkas Abdullah Yahya Ayyash.


    Dengan harapan bahwa kampus-kampus di Indonesia, termasuk STAI Sirojul Falah, dapat terus mengembangkan budaya intelektual yang sehat, Ayyash mengajak seluruh mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam membentuk masa depan yang lebih baik.


    (*red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini