• Jelajahi

    Copyright © JELAJAH HUKUM

    Afiliasi MPTG

    Banner IDwebhost

    PENDIDIKAN

    Satreskrim Polres Sukabumi Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan di Citepus

    Rabu, 10/16/2024 12:40:00 PM WIB Last Updated 2024-10-16T06:03:17Z
    masukkan script iklan disini

     

    Foto: Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri (tengah) saat diwawancarai awak media setelah menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan di Citepus


    Jelajahhukum.id|Sukabumi – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan seorang pria berinisial DK yang melibatkan 4 tersangka dalam rangkaian kejadian yang kini menjadi perhatian publik. Rekonstruksi tersebut menampilkan 34 adegan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang diberikan oleh tersangka, dengan tujuan untuk memperjelas alur peristiwa kejadian, Rabu (16/10/2024).


    Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Ali Jupri menyampaikan bahwa rekonstruksi ini merupakan bagian dari penyidikan untuk memperjelas rangkaian kejadian.


    "Hari ini kami melaksanakan kegiatan rekonstruksi terkait hilangnya nyawa satu orang laki-laki di TKP pinggir laut Citepus. Terdapat 34 adegan yang direka ulang, disesuaikan dengan BAP yang diberikan oleh tersangka. Hingga saat ini, tidak ditemukan keganjilan atau temuan baru dalam rekonstruksi ini," ungkap AKP Ali saat diwawancarai oleh beberapa awak media.


    AKP Ali Jupri juga menjelaskan bahwa kegiatan ini dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan kuasa hukum tersangka untuk memastikan kesesuaian dengan BAP. Rekonstruksi dilakukan di luar lokasi kejadian untuk menjaga keamanan, setelah sebelumnya terjadi kericuhan dari warga saat pra-rekonstruksi.


    "Untuk alasan keamanan, rekonstruksi tidak dilakukan di lokasi kejadian sebenarnya, melainkan di belakang Istana Presiden. Kami mengalihkan tempat karena sebelumnya terjadi sedikit kericuhan yang berpotensi membahayakan proses rekonstruksi," jelasnya.


    (Foto: Dede Puad,SH selaku Kuasa hukum tersangka sebelum perkara P21)


    Di tempat yang sama, Dede Puad,SH selaku Kuasa hukum tersangka sebelum perkara P21 menjelaskan bahwa tidak ada fakta baru yang ditemukan dalam rekonstruksi tersebut.


    "Kami selaku kuasa hukum tersangka melihat bahwa dalam rekonstruksi ini tidak ada fakta baru yang muncul. Seluruh adegan sudah cukup berdasarkan pengakuan tersangka. Masa kuasa hukum kami berakhir hingga P21 atau sampai perkara ini dinyatakan lengkap oleh kejaksaan. Setelah itu, kemungkinan besar akan ada kuasa hukum baru yang ditunjuk saat persidangan nanti," ujar Dede.


    Kasus ini menarik perhatian publik, terutama warga sekitar TKP, dan menjadi sorotan dalam proses hukum yang sedang berjalan. Dengan dilaksanakannya rekonstruksi, diharapkan proses penyidikan dapat segera rampung dan kasus ini bisa dibawa ke pengadilan untuk memperoleh keadilan yang sesuai.


    Sebelumnya beberapa hari lalu, Kapolres Sukabumi Dr.Samian saat konferensi pers nya mengatakan Polres Sukabumi telah melaksanakan press release terkait dengan pengungkapan perkara menghilangkan nyawa orang lain atau pembunuhan yang terjadi di Citepus tersebut.


    "Dimana pembunuhan nya terjadi pada tanggal (21/09/2024) sekira pukul 23.30 Wib di wilayah pantai Citepus, kemudian ditemukan oleh warga masyarakat di tanggal (29/09/2024) hari minggu pagi hari. Sehingga dari kejadian dengan ditemukannya korban itu kurang lebih 8 hari dan kondisi korban pada saat ditemukan sudah mengalami kerusakan lebih dari 80 persen. Tidak ada identitas dan tidak bisa dikenali secara kasat mata," ungkapnya.


    (Foto: 34 adegan rekontruksi pembunuhan yang terjadi di Citepus dan mayat nya dibuang diwilayah Cisolok)


    Dengan berbekal kemampuan Scientific Crime Investigation (SCI), lanjut Dr.Samian, Satreskrim Polres Sukabumi berhasil mengungkap identitas mr.X sebagai korban dugaan pembunuhan. Dengan pengangkatan, pengolahan, TKP, dan dengan tata cara yang sudah di tentukan.


    "Alhamdulilah bisa diungkap identitas dan kemudian selanjutnya kita lakukan penyelidikan, sehingga satreskrim sudah mengamankan 4 pelaku yang diduga bersama-sama melakukan tindak pidana menghilangkan nyawa orang lain dan atau penganiayaan yang menyebabkan meninggal dunia," pungkasnya.


    (*one)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini