Jelajahhukum.id|PALABUHANRATU - Dalam upaya menekan angka stunting di wilayahnya, Pemerintah Desa Cibodas Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) berupa telur dan daging ayam dari Badan Pangan Nasional (BPN) kepada 64 Keluarga Rawan Stunting (KRS). Adapun untuk penyalurannya dilaksanakan secara Door to door, Kamis (26/09/2024).
Telur ayam dipilih sebagai salah satu bentuk bantuan pangan karena mengandung protein tinggi yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan anak. Kandungan nutrisi dalam telur sangat bermanfaat dalam mencegah stunting, yakni kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dalam waktu panjang.
Menurut Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan tahun 2010 dalam 100 gram daging ayam terkandung protein sebesar 18,20 gram, lemak sebesar 25 gram, dan energi sebesar 404 kkal. Pada bagian dada ayam mengandung 35.2 gram protein per 100 gram, bagian paha ayam mengandung protein 31 gram protein per 100 gram, bagian sayap mengandung 34 gram protein per 100 gram. Bukan hanya itu, tulang yang biasanya melekat pada daging ayam dapat dijadikan kaldu yang kaya akan zat besi dan kolagen.
Daging ayam sumber protein hewani yang berkualitas tinggi, karena mengandung asam amino essensial yang lengkap dan asam lemak tidak jenuh. Asam amino esensial memiliki peran penting dalam berbagai fungsi jaringan tubuh, mulai dari pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lainnya.
Selain penyaluran bantuan telur dan ayam, Pemerintah Desa Cibodas juga telah melakukan berbagai upaya lain dalam pencegahan stunting, seperti misalnya: penyuluhan gizi, pemantauan pertumbuhan balita, atau program pemberian makanan tambahan.
Kepala Desa Cibodas H.Ibaduloh Muchtar melalui Bendahara Desa Asep Permana mengatakan penyaluran daging ayam dan telur ini untuk program Stunting di Desa Cibodas, dimana sebanyak 64 KPM yang mendapatkannya.
"Tiap KPM mendapatkan bantuan daging ayam 1 kg sama telur 10 butir," ucapnya
Asep pun menjelaskan untuk penyaluran nya yaitu yang ke 5, dibagikan nya maraton untuk mengejar target penurunan Stunting.
"Jadi di tahun 2024 ini KPM di Desa Cibodas yang mendapatkan bantuan tersebut baru 5 kali. Jadi 1 bulan itu kita marathon penyaluran nya, supaya bisa terealisasikan semuanya," ujarnya.
Untuk angka Stunting di Desa Cibodas dari kemarin kita boleh dibilang masih belum ada penurunan, masih relatif tinggi juga ya sekitar 64 KPM.
Pemdes Cibodas sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menurunkan angka Stunting dan langkah-langkah kedepannya telah bekerjasama dengan para kader posyandu, melaksanakan pembinaan gizi seperti PMT atau pemberian makanan tambahan.
"Semoga dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan status gizi balita di Desa Cibodas dan pada akhirnya menurunkan angka stunting. Kami akan terus berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak kita," pungkasnya.
Tentang Stunting
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang berdampak pada tumbuh kembang anak. Anak stunting memiliki tinggi badan lebih rendah dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak, daya tahan tubuh yang lemah, dan berisiko mengalami berbagai penyakit kronis di masa dewasa.
(*one)