Jelajahhukum.id|LEBAK - Komunitas Anak Ciherang (KOACHE) berdiri sejak 2 Februari 2019, Ade Jumhana selaku Ketua Komunitas Anak Ciherang saat ditemui awak media Jelajah Hukum (JH) di tempat panitia memaparkan, seiring perkembangan jaman, jauh sebelumnya kami banyak sharing dengan berbagai elemen.
"Untuk temu ide berbagi gagasan, bagaimana desa Ciherang mampu membuat komunitas yang bersinegi dengan pemerihlntah, kesepuhan dan kalangan masyarakat umum," ungkapnya, Minggu (2/6/2024).
Ditempat yang sama, Jumhadi yang akrab disapa Jaro Badi Kepala Desa Ciherang saat sambutan nya menyampaikan dengan lugas.
"Dalam rangka memeriahkan hari jadi Komunitas Anak Ciherang (KOACHE) yang ke 5, diharap mampu mempererat tali persaudaraan, harus saling peduli satu sama lain dari yang seharusnya, agar terbentuk sebuah relasi pribadi yang erat dengan semua pihak, karena adanya kesamaan interest atau values," katanya.
Komunitas Anak Ciherang (KOACHE) yang ke 5, menyelenggarakan berbagai acara.
"Kami menyelenggaran berbagai acara, diantaranya acara lomba berburu tupai, alhmdulilah ternyata banyak digemari oleh para pecinta senapan angin yang datang dari berbagai daerah, mulai dari Rangkas, Sukabumi, Tangerang, Bekasi dan daerah lain yang tercatat berjumlah 25 tim," jelasnya.
Dikesempatan yang sama, Asep, salah seorang perwakilan dari Tim Comunitas Pecinta Senapan Angin Banten Selatan (COMPAS) menambahkan, kenapa panitia menyertakan logo COMPAS disana?
"Tujuanya untuk melegal formalkan acara berburu ini, karena memang COMPAS adalah salah satu comunitas yang di akui legalitasnya oleh Perbakin Lebak," ujarnya.
Tidak hanya itu, Asep juga mengucapkan terimakasih kepada ketua panitia dan anggota Komunitas Anak Ciherang, yang mana telah dapat mempertemukan kami disini dengan rekan-rekan pencinta pemburu senapan angin melalui rangkaian acara hari jadi (KOACHE) yang ke 5.
"Semoga KOACHE terus kompak, terus berkembang, sehingga mampu membawa nama besar Desa Ciherang dan dapat memotivasi komunitas-komunitas lain, khususnya yang ada di Banten Selatan," pungkasnya.
(M. Sumantri)