(Caption: ilustrasi)
Jelajahhukum,id|LEBAK - Buntut dari viral pemberitaan di media online terkait dugaan terjadi pemotongan penyaluran Dana PIP di SMAN 1 Cilograng, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, berbuntut ketidaksenangan dari salah satu orang tua murid.
Kepada awak media, Y dan E. salah satu orang tua siswi penerima dana PIP mengatakan merasa tidak senang dengan pernyataan yang diduga dari pihak sekolah yang mengatakan putrinya depresi dan ia mengaku bahwa pernyataan dari pihak sekolah tersebut telah mencemarkan nama baik keluarga dan berencana akan membuat laporan.
Salah satu Orang tua siswi, Y menjelaskan bahwa anaknya dikatakan depresi, saat ini putrinya tidak mau masuk sekolah karena merasa tidak nyaman, bahkan ingin pindah sekolah.
"Itu nanti c dd di buli, gimana geura ini. Malah c dd sampe pengen pindah sekolah gera. Bahasa defresi, dd udh g nyaman ktnya," papar Y kepada awak media melalui pesan WhatsApp.
"Siapapun orang tua yang anaknya dibuat tidak nyaman oleh siapapun atau oleh pihak mana pun, pasti orang tua tersebut akan berbicara dong," tambah 'Y', Jum'at (31/5/2024).
Apalagi, lanjut Y, yang di bilang depresi itu anak bunda kan.
"Dia sudah tidak punya bapak sejak kecil, ditambah lagi di sakiti di aniaya seperti itu, sampai kemana pun bunda tidak akan terima," jelas Y.
Sementara itu, E mengatakan bahwa putri kami di bilang depresi, kami sangat tersinggung.
"Ya, kami sangat tersinggung dengan bahasa Kepsek lewat sms itu. Jadi awas, jangan sekali-kali lagi bilang putri kami depresi," tegasnya.
Ketika berita ini ditayangkan, Kepala SMAN 1 Cilograng belum dapat dikonfrmasi.
(MY)