Jelajahhukum.id|SUKABUMI - Pengaspalan di Kampung Lebakjero RT 002 RW 04 Desa Girijaya Kecamatan Warung Kiara Kabupaten Sukabumi Jawa Barat menjadi sorotan masyarakat dan pengguna jalan. Pasalnya, di usia yang baru seumur jagung, jalan tersebut saat ini sudah kembali rusak.
Diketahui, proyek pengaspalan yang bersumber dari Dana Desa TA 2024 dan baru direalisasikan Rp 44.380.000 dengan Panjang 135 Meter, Lebar 2.2 Meter diduga kuat ada mark-up anggaran demi meraup keuntungan, serta abaikan kwalitas.
Dari hasil pantauan dilapangan, bahwa hancurnya jalan pengaspalan tersebut menampakkan wujud aslinya, alias dikerjakan asal asalan. Ironisnya lagi, pengerjaan tersebut di kerjakan oleh pihak ketiga yaitu CV.
Salah seorang pengendara yang enggan disebutkan namanya, ditemui dilokasi mengatakan, pihaknya tidak mengetahui pasti kapan rusaknya jalan aspal tersebut, yang pasti dirinya sebagai warga kampung Lebak Jero Desa Girijaya Kecamatan Warungkiara, disini merasa kecewa dengan kondisi jalan yang baru diaspal tersebut.
"Bagaimana kami tidak kecewa, jalan yang baru seumur jagung (tiga hari) dikerjakan sudah mulai rusak. Bagaimana kerja pihak pemborong dalam melaksanakannya, masa jalan baru seumur jagung tapi sudah mulai kembali rusak dan hancur," ucapnya, Sabtu (01/06/2024).
Diakuinya kembali, seharusnya pihak desa itu dapat mengkroscek kerjaan yang telah diberikan kepada pihak rekanan, agar hasil yang dikerjakan mereka tidak asal jadi.
"Dana yang digelontorkan Pemerintah dalam pembangunan ini cukup lumayan besar,apalgi dengan panjang 135 meter, jadi apabila ada indikasi-indikasi yang tidak diharapkan bisa jelas," cetusnya.
Senada juga disampaikan oleh pengguna jalan lainnya, sebut saja Tn. Dirinya mengatakan, pekerjaan jalan ini telah lama didambakan masyarakat dan pengguna jalan. Namun, baru saja masyarakat dan pengguna jalan menikmati jalan yang mulus sudah mulai kembali rusak.
Dia juga menambahkan dan berharap kepada pihak desa terkait dapat tegas mengawasi rekanan dalam melakukan pengerjaan yang telah diberikan.
Selaku masyarakat dan pengguna jalan merasa kecewa dengan hasil kerjaan pengaspalan tersebut, sebab jalan yang seharusnya bisa tahan lama, ternyata hanya sekejap mata ketahanannya, kendati pengaspalan ini masih dalam masa pemeliharaan proyek. Namun menurutnya, hal itu sudah menandakan jika pengerjaan terkesan asal-asalan.
Ditempat terpisah, awak media mencoba konfirmasi ke Kepala Desa Girijaya Unang S lewat telpon selular, Unang menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut betul rusak, akan tetapi sudah di sampaikan ke pihak yang mengerjakan nya.
"Betul, keadaannya rusak. Sudah saya sampaikan ke pihak yang mengerjakan dan dia siap memperbaiki/bertanggungjawab (ada garansi)," pungkasnya.
(Hilman)