• Jelajahi

    Copyright © JELAJAH HUKUM

    Afiliasi MPTG

    Banner IDwebhost

    PENDIDIKAN

    Proyek Pembangunan Jalan Pasir Kuray - Cisitu Diduga Dikerjakan Tidak Sesuai Bestek

    Selasa, 4/02/2024 07:54:00 AM WIB Last Updated 2024-04-02T09:32:07Z
    masukkan script iklan disini


    LEBAK, Jelajahhukum.id _ Proyek Pembangunan jalan poros Desa Pasir Kuray - Cisungsang - Cisitu yang di kerjakan oleh PT.Cipta Infra Optima menyisakan pekerjaan yang di duga dikerjakannya tidak sesuai bestek.


    Salahsatu warga setempat, DMZ menuturkan bahwa Anggaran bangunan jalan tersebut bersumber dari APBN senilai Rp 11,6 Miliar dengan panjang hanya 2 KM, ini biaya nya sangat fantastis.


    "Bangunan tersebut yakni jalan dan drainase yang di duga lebarnya tidak sesuai dengan lebar dan tinggi badan jalan, wajar kalau bangunan jalan dan pendukungnya harus sesuai bestek," terang DMZ saat di konfirmasi awak media ini langsung dari lokasi," Minggu (31/3/2024).


    Dirinya menuturkan, secara kasat mata saja, tidak ada keseimbangan antara drainase dengan badan jalan.


    "Kalau tidak salah, itu drainase nya harus pakai Yudit bukan drainase biasa, keterangan ini dulu waktu baru pengerjaan ada salah seorang kasepuhan yang pernah menyampaikan, selain TPT dengan tinggi satu setengah meter, drainase nya pun pakai Yudit," ujarnya.


    Tapi kemarin saat kita investigasi ke lokasi, lanjut DMZ, drainase jalan kecil, baik lebar juga kedalaman tidak seimbang dengan badan jalan yang kontruksinya standar nasional.


    "Selain itu, kontraktor tidak juga melalaikan pekerjaan tutup drainase, elevasi nya tidak rapih. Saya berharap kepada pihak kontraktor untuk memperbaiki pekerjaan yang di duga tidak sesuai dengan bestek," tegasnya.



    Sementara awak media ini mendapat informasi dari beberapa tokoh Cisitu bahwa akibat TPT kurang tinggi, dan tanah kupasan masih labil, dan juga curah hujan cukup tinggi, badan jalan banyak tertimpa longsor dan hal tersebut hampir belasan titik yang terjadi longsor.


    "Sehingga kami dan warga masyarakat hampir tiap hari Minggu bergotong royong, padahal biasanya jika ada pekerjaan jalan, kalau sudah PHO itu masih ada jaminan pemeliharaan yang harus di lakukan pihak kontraktor/pelaksana, karena biasanya ada anggarannya," pungkas tokoh yang namanya minta tidak di sebutkan.


    Namun saat awak media ini hendak konfirmasi ke Kasepuhan Cisitu Abah Haji Uta yang diduga ikut berkecimpung di pembangunan ruas jalan tersebut via pesan WhatsApp, nomornya dalam posisi tidak aktif.


    (*red)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini