SUKABUMI, Jelajahhukum.id _ BNPB terus melanjutkan program IDRIP di Desa Jayanti, dimana pertemuan tersebut memasuki pertemuan ke 19 membahas tentang Penyusunan Rencana Evakuasi (Peta Evakuasi). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Desa Jayanti Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Rabu (07/02/2024).
Acara dihadiri oleh Tim RMC wilayah Jawa Barat BNPB bersama dengan World Bank dan juga IDRIP, Fasda, Fasdes, Kepala Desa beserta Staf Desa, Ketua LPM, para Lembaga Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan semua personil dari Tim Destana Desa Jayanti.
Babinsa Desa Jayanti Sigit Chandra dalam sambutannya menyampaikan terkait penyusunan rencana evakuasi.
"Saya berharap tiap kelompok memiliki data, seperti titik evakuasi nya dimana," tutur Sigit
Secara tidak langsung, masih kata Sigit, kita diperlihatkan gambaran, ketika nanti ada kejadian bencana sudah mengetahui, bahwa kita harus begini dan begini.
"Semoga tim relawan Destana Jayanti bisa memahami dan bisa menginplementasikan apa yang akan disampaikan nanti didalam materi," harapnya.
Ditempat yang sama, Wakil kordinator Bidang Pemberdayaan Provinsi Jawa Barat IDRIP BNPB, Adi Nurwansyah melalui Ibu Kania mengatakan, kalau terjadi bencana misalnya bencana tsunami kita harus mengetahui titik evakuasi, dimana kita harus mengetahui di Desa sendiri itu ada berapa titik lokasi.
"Kita juga akan menyusunkan juga nama-nama warga yang terdampak, atau siapa saja? nanti juga ada pemetaan untuk jalur evakuasinya," terang Kania.
Sementara itu, Kepala Desa Jayanti Nandang,S.Ag mengatakan hari ini kembali kita berkumpul di Kantor Desa Jayanti dalam kegiatan sosialisasi yang digagas dan di inisiasi oleh BPBD, BNPB, IDRIP dan juga world Bank, kemudian di fasilitasi oleh Fasda (Fasilitator Daerah) dan juga Fasdes (Fasilitator Desa).
"Kegiatan kita kali ini dengan fokus kepada materi tentang Penyusunan Rencana Evakuasi terkait tentang pembuatan peta jalur evakuasi. Menjadi suatu keharusan ketika kita menjadi Tim Relawan Destana harus tau ketika ada sebuah kejadian, baik insiden maupun kebencanaan, maka Tim Relawan ini harus tau kemana harus mengarahkan warga dan memberikan petunjuk harus berkumpulnya dimana, seperti kumpul awal nya dimana dan kumpul akhirnya dimana," ungkap Nandang.
Ini menjadi sebuah kewajiban kita, lanjut Nandang, maka Tim Relawan hari ini dicoba diberikan pemahaman terkait bagaimana caranya kita bisa menyusun peta evakuasi.
"Mudah-mudahan dengan peta evakuasi tersebut khususnya yang berada di RW 05 dan RW 06 yang sangat berdekatan dengan wilayah pesisir pantai, menjadi fokus utama perhatian kita. Mereka yang harus paling tau kemana jalur evakuasi ketika mengarahkan warganya ketempat yang lebih aman pada saat bencana itu datang," pungkasnya.
(*one)