SUKABUMI, Jelajahhukum.id - Nenek Iti (70) seorang lansia warga Kampung Cimande RT 04 RW 06 Desa Kalaparea Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Dimana Ia harus menghabiskan masa senjanya dengan tinggal di sebuah rumah tak layak huni berukuran 3 Meter X 2,5 Meter.
Mirisnya, rumah nenek Iti ini berada di pinggir jalan desa, yang ia tempati tersebut semuanya terbuat dari kayu dan bambu yang sudah lapuk, dengan dinding anyaman bambu (bilik) yang sudah terkelupas, sehingga saat malam hari angin pun menembus dinding rumah. Jika datang musim hujan dipastikan air masuk kedalam rumah karena genteng-genteng pun sudah pada melorot, Jum'at (15/12/2023).
Ditemui di rumahnya, Nenek Iti tak bisa banyak diajak berbincang. Dia mengalami gangguan suaranya saat berbicara, karena pernah jatuh (Tegangga_red)) mengingat usianya yang sudah senja, dia pun tak bisa banyak beraktivitas di rumahnya.
Di rumah itu, terdapat kasur lusuh yang menjadi tempat tidurnya. Barang-barang perabotan di rumahnya nampak berantakan tak tertata. Untuk dapur menyatu dengan tempat tidurnya. Sedangkan untuk keperluan mandi, Nenek Iti numpang di rumah tetangganya.
"Muhun abdi teu kantos kengeng bantosan, acis atanapi sembako ge teu kengeng. Pernah ge waktu aya covid sembako (iya saya tidak pernah mendapatkan bantuan uang atau sembako, pernah dapat dulu waktu covid sembako)," ucap nenek Iti sambil berlinang air mata kesedihan ketika ditanya awak media.
Menurut tetangga sekitar, Cepi yang tidak jauh rumahnya dari Nenek Iti menyampaikan, sudah beberapa tahun lamanya semenjak di tinggal suaminya, Nenek Iti tinggal di rumah yang tak layak huni tersebut.
"Untuk bisa makan sehari-hari, Nenek Iti hanya menerima pemberian dari anak-anaknya kadang dari orang lain dan tetangga, karena fisiknya sudah tidak memungkinkan untuk ia mencari nafkah. Kalau soal bantuan dari pemerintah sepertinya belum pernah ada pak, kecuali pas ada covid dulu. Nah belum lama ini (sekitar dua minggu) ada bantuan dari desa kiriman nasi box yang sudah siap makan," kata Cepi.
Harapannya cuma satu, lanjut Cepi, agar kedepannya ada perhatian serius dari pemerintah terutama pihak pemerintahan desa dan pemerintah daerah. Apalagi ini rumah nenek Iti persis di pinggir jalan raya desa, sudah jelas setiap orang lewat melihat keadaan rumahnya.
"Saya berharap kedepan nya ada dermawan atau dari pemerintah untuk membantu kehidupan Nenek Iti," pungkasnya.
Dimana Kepedulian Bapak Bupati Sukabumi? Ketika Ada Lansia yang Hidup Sebatang Kara di Rumah Tak Layak Huni, seperti Kehidupan Mak Iti yang sungguh Memilukan.
(Hilman)