LEBAK, Jelajahhukum.id _ Sejumlah warga menyayangkan hasil pekerjaan ruas jalan Tegalumbu - Cikatomas yang di kerjakan oleh CV Masayu Citra Wisesa dengan anggaran Rp 2,6 Milyar lebih tersebut, Kamis (05/10/2023).
Salah satu warga setempat, Omen mengatakan bahwa pekerjaannya hanya gelar agregat yang di blanding dan di giling basah, dan pada kenyataan nya pekerjaan tersebut menggunakan batuan cadas yang bercampur tanah dan matrial yang digali dari pinggir jalan, yaitu dari belokan Awi tali.
"Ketika hujan besar, jalan tersebut licin dan sangat membahayakan, karena agregat nya menggunakan tanah dan batuan cadas," terangnya.
Omen dan warga lainnya berharap kepada DPUPR Kab.Lebak, dari mulai Kabid, Sekdis, juga Pak Kadis agar melakukan pengawasan dan melakukan teguran keras kepada pihak kontraktor.
"Kami meminta agar mengganti matrial yang sudah di gelar tersebut, karena di duga tidak sesuai spek," ujarnya.
Hal serupa juga di katakan salah seorang tokoh di Baksel yang namanya enggan disebutkan di media mengatakan, dirinya sangat menyayangkan mandor dan pengawas lapangan nya, yang terlalu berani menggunakan agregat nya dari batuan yang bercampur tanah. Harusnya yang dari Malingping, baru sesuai.
"Padahal kami sangat berharap pekerjaan ruas jalan ini matrial nya sesuai spek, agar hasil pekerjaan ruas jalan ini awet dan kuat. Mengingat sudah belasan tahun ruas jalan ini baru dapat pembangunan lagi," harapnya.
Sementara menurut keterangan dari Adhuri selaku mandor lapangan mengatakan saat diklarifikasi berita pertama dan kedua di media ini, bahwa agregat yang sudah di gelar tersebut, itu hasil lab.
"Pihak kami tidak berani gelar matrial tersebut, kalau tidak sesuai Lab," tuturnya.
Namun ketika awak media ini mengkonfirmasi Hamdan salah satu Kabid, Perawatan dan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DPUPR Kab.Lebak via pesan WhatsApp mengatakan bahwa sudah di intruksikan.
"Sudah di instruksikan ke rekanan untuk menggunakan agregat yang sesuai," singkatnya.
(Didin)
