SUKABUMI, Jelajahhukum.id _ Proyek pembuatan sumur bor di SMP Negeri 3 Palabuhanratu Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi diduga tidak transfaran atau tanpa papan nama proyek.
Dalam proyek pembuatan sumur bor yang saat ini dikerjakan, terpantau dalam pelaksanaan tidak ada papan nama, serta tidak diketahui siapa CV pelaksana proyek tersebut dan terkesan tidak sesuai aturan juklak dan juknis setiap proyek pada umumnya, sehingga diduga memakai anggaran siluman.
Dilokasi pembuatan sumur bor, salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya saat ditanya oleh awak media mengatakan, ieu di dinas meureun pak, abdi kirang hapal pemborong namah. Piwarang rerencangan ngadameul sumur bor, disukabumi pak bayang, ngan kenalan deui di dinas na, kirang apal abdi ge. Papan informasi na ge kirang apal, abdi dameul harian. Nu ngadameulan na dua'an, anggaran na duka di dinas duka disakola ieu. Pokonamah abdi dipiwarang dameul di sakola ieu (sunda_red).
"Ini di dinas mungkin pak, saya tidak tau pemborong nya, disuruh teman buat sumur bor, dari sukabumi pak Bayang. Dia mungkin punya kenalan lagi di dinas, kurang tau saya juga dan papan informasinya juga kurang tau. Saya kerja harian, yang kerjanya dua orang, anggarannya tidak tau dari dinas ga tau dari sekolah ini. Pokoknya saya disuruh kerja di sekolah ini," ucapnya, Jum'at (13/10/2023).
Sementara itu, Kepala SMPN 3 Palabuhanratu Lina Purnama,S.pd,.MM,Pd saat dikonfrmasi awak media terkait adanya pembangunan sumur Bor yang sedang dikerjakan dan tidak ada papan informasinya mengatakan bahwa alhamdulilah sumur bor kita dapat bantuan dari Dinas Pendidikan, melalui Kasi Sapras.
"Mengenai papan nama memang kebetulan itu biasanya dengan Sapras saja, karena minggu kemarin saya banyak diluar karena ikut kegiatan, hanya dapat laporan bu sudah mulai dan sebagainya jadi itu dari dinas pendidikan," tutur Lina, Selasa (17/10/2023).
Kenapa latar belakangnya, lanjut Lina, kita cerita dulu ya pak, sekolah disini itu kan sekolah kecil, saya kepala sekolah baru datang pindahan dari sukabumi, wilayah sukaraja, mungkin tiap hari terkadang naik bis Pemda, kadang juga nginep disini.
Saat sedang konfirmasi dengan Ibu Kepsek, datang lah bendahara SMPN 3 Palabuhanratu lalu dipanggil oleh Ibu Kepsek. Lina pun menjelaskan bahwa bapak ini (Hasbunalloh) serta pak Aja yang saya titik beratkan mengawal pembangunan sumur bor.
Ia pun kembali menjelaskan, Kenapa dapat sumur bor? alhamdulilah dari SMP N 3 itu bersyukur banget. Disini itu air pakai PDAM sampai 1 bulan itu 2,5 juta, kebocoran dengan kebocoran sering terjadi. Untuk minta iuran dari masyarakat minimal 30 juta saya serahkan ke komite ya. Target 10 juta hanya dapat 4 juta, tidak sampai 50%. Apalagi yang 30 juta itu didengarlah oleh Sapras Dinas Pendidikan, alhamdulilah kita dapat sumur bor itu.
Saat ditanya awak media terkait anggaran sumur bor tersebut, kepsek pun memaparkan, nanti saya konfrmasi ke konsultannya.
"Menurut Sapras Dinas Pendidikan (J_ inisial red) satu-satunya beliau yang mengajukan sumur bor adalah SMPN 3. Kalau untuk anggaran berapanya, silahkan ditanyakan ke dinas pendidikan," ujar Lina menyuruh wartawan menanyakan langsung ke Dinas Pendidikan.
Ditempat yang sama, Bendahara SMPN 3 Palabuhanratu Hasbulloh Karim Alfauzi pun menjelaskan bahwa tipayun konsultan kadieu dan ditanyakan papan proyek na mana kang, nanti di bikin kan, kata konsultannya.
"Yang jelas saya pernah komunikasi dengan konsultan pada saat itu, bada jum'at waktu itu 2 orang kesini, Pak saya konsultan pak? Lalu saya jawab konsultan mana? Sumur bor kata konsultan tersebut. Malah jum'atan disini kalau tidak salah. Secepatnya hari Senin Insya Allah pak," kata Hasbulloh saat menceritakan kan konsultan datang ke sekolah tersebut.
Saya pun menanyakan lagi, masih kata Hasbulloh, Ini papan proyek nya dan yang lainnya bagaimana? 3 hari itu konsultan tidak pernah lagi kesini. Jadi ketika hari Jum'at dan kita Jum'atan bareng itu, pak nanti kita ngobrol lagi? Lalu kata saya kapan eksekusi, karena sudah dari dulu datang perihal sumur bor datang beberapa kali, waktu itu konsultan datang lagi datang lagi. Lalu ia pun menjawab Insya Allah hari senin pak secepatnya, kalau ga Senin ya Selasa.
"Papan nama proyeknya kang! kalau bisa dipasang atau di tempel hal-hal yang terkait dengan ini. Jadi ketika ada yang lain pun ketika bertanya, kita pun bisa menjelaskan," beber Hasbulloh.
Ia pun menjelaskan, jadi kaitan dengan pembangunan yang ada tidak ada yang swakelola, itu kontraktual. Sehingga kami lembaga sifatnya hanya penerima, jadi jika nanti di visum mungkin hanya sebatas dari kecamatan dan ibu kepala dalam hal ini, selebihnya kami tidak tau persis terkait dengan lain sebagainya, hanya sebatas kami sebagai pengguna dalam hal ini.
"Betul telah kami tanyakan terkait papan nama proyek dan lain sebagainya. Tetapi hingga hari ini memang papan proyeknya memang belum ada," jelasnya.
Hasbulloh pun memaparkan lebih jauh, Semacam hari ini pun kami dapat rehab dua nih, 3 hari pun belum terlaksana. Padahal pada saat itu pak J (inisial_red) pertengahan September beliau mengatakan kepada saya, pak turunkan aja genteng nya, biar ketika pada saat diawali pembongkaran teu parecah, ari ku nu dameul mh kan. Mungkin oleh pihak sekolah bisa dirapihkan. Lalu kami turunkan, kami rapihkan dan kami simpan di dalam.
"Waktu itu bilang pertengahan September atau awal oktober. Sekarang pertengahan Oktober belum terealisasi, padahal mau musim hujan," paparnya.
Setelah konfirmasi kepada pihak sekolah, awak media pun kembali mengkonfrmasi kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Eka Nandang Nugraha,S.Ip,MM saat dikonfrmasi melalui perpesanan WhatsApp mengatakan, pak punteun abdi nuju rapat di bandung.
"Cobi tiasa ditaroskeun ka Pak Kabid SMP na (Coba bisa ditanyakan ke Pak Kabid SMP nya)," singkatnya.
Lalu Kadis Pendidikan Kabupaten Sukabumi pun memberikan nomer Erik selaku Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.
Awak media pun menanyakan kepada Erik sesuai perintah dari Pak Kadis Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Erik selaku Kabid SMP saat dikonfrmasi awak media perihal sumur bor yang ada di SMPN 3 Palabuhanratu belum merespon dan belum memberikan jawaban.
Awak media pun membuka http://lpse.sukabumikab.go.id untuk memastikan sumber anggaran sumur bor itu, ternyata di data/list di laman resmi tersebut tidak ada proyek pekerjaan sumur bor di SMPN 3 Palabuhanratu
(*One)