SERANG, Jelajahhukum.id _ Viral sebuah video berisi tayangan yang di duga oknum yang mengaku LSM dan wartawan sedang cekcok dengan penghuni rumah, tepatnya di Kampung Pos Tambak RT/RW 001/001 Desa Tambak Kecamatan Kibin Kabupaten Serang Banten.
Namun, percakapan dalam video tersebut kurang begitu jelas terdengar. Tapi terlihat ada dua pria memakai kemeja putih dan satu orang mengenakan baju batik yang di duga tiga orang pria tersebut merupakan oknum yang mengaku LSM dan Wartawan. Selain tiga orang tersebut, terlihat dua orang pria mengenakan kaos warna abu-abu dan memakai celana pendek beserta tiga orang ibu-ibu dan anak kecil yang diduga sebagai penghuni rumah.
Menurut keterangan pemilik rumah, Said El-Hasan, ketika dimintai keterangannya Ia mengatakan, bahwa rumahnya tiba-tiba didatangi para oknum tersebut.
"Pihak keluarga saya merasa kaget, karena tiba-tiba ada orang yang membuka gerbang rumah dan ada tiga orang yang nyelonong masuk tanpa izin, serta terlihat menyalakan kamera handphone miliknya sejak dari jalan dan jembatan menuju rumah saya yang diduga untuk merekam keadaan rumah saya atau mungkin dengan sengaja memancing kericuhan," ungkapnya.
Entah apa maksud dan tujuan kedatangan mereka, lanjut Said El-Hasan, sedangkan saat itu sedang ada kegiatan belajar anak PAUD Al-Husna. Karena merasa terganggu dengan kehadiran mereka yang tidak beretika, akhirnya terjadi adu mulut antara kedua belah pihak, yaitu keluarga saya dengan mereka.
"Jadi, pihak keluarga dan masyarakat sekitar merasa resah dengan kehadiran mereka", tutur Said, Jum'at (27/10/2023).
Pasca kejadian itu, kata Said, tiba-tiba lagi ada berita muncul di sebuah media online, yang mengaku bernama Anggi dari Media Sorot Banten, A. Dani, Sekjen LPI- TIPIKOR dan Asep Jamjam sebagai Ketua LPI TIPIKOR.
"Dalam isi berita yang dimuat media online tersebut, yang bernama Anggi mengaku telah menjadi korban kekerasan fisik saat melakukan tugas jurnalistik oleh pihak pengurus PKBM Gapura Cendikia dan Asep Jamjam mengaku melerai kejadian tersebut. Begitupun dengan A. Dani, pihaknya menuding dan menyayangkan adanya dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan pihak PKBM Gapura Cendikia. Namun, sangat disayangkan dalam isi tulisan berita tersebut bersifat sepihak, menyudutkan dan tidak berimbang. Padahal, saat kejadian, dari awal sampai akhir ada rekaman CCTV dan saksi dari warga sekitar", kata Said.
Idealnya, imbuh Said, wartawan media online tersebut sebelum menayangkan sebuah berita, wajib berupaya menulusuri terlebih dahulu kebenaran informasi yang Ia terima.
"Supaya berita yang di sajikan berimbang dan tidak menyudutkan satu pihak. Karena mungkin di setiap profesi ada kaidah-kaidah etika yang harus dipatuhi," pungkasnya.
(Hermawan)
