• Jelajahi

    Copyright © JELAJAH HUKUM

    Afiliasi MPTG

    Banner IDwebhost

    PENDIDIKAN

    Pesantren Daarussagaf 2 Gelar Acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah

    Minggu, 12/04/2022 09:36:00 PM WIB Last Updated 2022-12-04T14:36:52Z
    masukkan script iklan disini


    SUKABUMI, jelajahhukum.id||Pondok Pesantren Agro Daarussagaf 2 yang berlokasi di Kampung Lembur sawah Desa Cijulang Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi pada hari Minggu (04/12/2022) menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah yang di kemas dengan acara ajang silaturahmi serta mengangkat kearifan lokal dengan mengusung Tema "SILIH ASIH KU PANGARTI,SILIH ASAH KUPANGA BISA,SILIH ASUH KUPANGAWERUH,SILIH WANGIAN.


    Dalam acara maulid tersebut, tampak hadir para habaib Indonesia, Fub forum umat beragama, beberapa tamu pejabat, tokoh2 besar masyarakat, MUI, ormas besar Islam, ketua MPC pemuda Pancasila kabupaten Sukabumi, guru - guru besar dari paguron sapujagat dan paguron2 seni bela diri penca silat sekabupaten sukabumi, serta di hadiri 10.000 jamaah.


    Habib Sholeh Assegaf selaku pimpinan pondok pesantren tersebut menyampaikan, bahwa kemajemukan dalam suatu negara harus di jadikan satu kekuatan, bagaimana negara ini bisa berdaulat adil dan makmur, serta mendapatkan rahmatan lilaalamin.



    "Karena untuk mengaplikasikan Islam yang rahmatan lilaalamin tidak bisa di lakukan sendiri-sendiri, namun perlu dukungan semua pihak khususnya pemerintah,maka kami mengharapkan dukungan yang real," tegasnya.


    Pondok Pesantren Daarussagaf yang sedang membangun ini memiliki misi mulia,yaitu menghasilkan anak-anak didik yang mampu dalam ilmu agama, pertanian dan tekhnologi, sekaligus pesantren Daarussagaf sebagai generator imam, islam, ihsan dan ekonomi. 


    Beliau juga menambahkan, belum pernah yang namanya habaib juriyah rasul dalam perayaan maulid nabi Muhammad saw menayangkan acara seni wayang golek, karena kami sadar dan tahu apa arti sebuah sejarah, bahwa dalam pewayangan itu juga terkandung kaidah dan pendidikan-pendidikan keagamaan, seperti halnya yang telah di lakukan oleh salah satu wali songo.


    "Saya tidak mau kesan dari habib itu hanya bisa memakai jubah dan berjangggot panjang, tapi tidak berpikir maju dan tidak tahu akan artinya sebuah perjuangan dalam menyebarkan agama Islam di negara Indonesia ini," ungkapnya.



    Lebih jauh habib menyampaikan, negara kita ini negara multi ragam, dari mulai agama, adat dan bahasa yang sudah disatukan menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.


    "Mari kita kembalikan kepada tujuan perjuangan bangsa ini agar kita mendapatkan rahmatan lilaalamin dengan harapan dan cita-cita kami santri pondok pesantren Daarussagaf ini harus menjadi pilar dan ikon pemersatu bangsa," pungkasnya.


    (Aryo)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini