Jelajahhukum.id|Sukabumi - Staf ahli Bupati Sukabumi Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Alam, Jujun Juaeni pimpin rapat gabungan tentang Revitalisasi dan Pengelolaan Pariwisata di Kabupaten Sukabumi. Acara digelar di Aula Bidang SDA Dinas PU Kabupaten Sukabumi, Jalan Pelabuhan ll Kota Sukabumi, Kamis (11/8/2022).
Acara di hadiri Staf ahli bupati bidang kemasyarakatan dan sumber daya alam (Jujun Juaeni), Staf ahli bupati bidang, pembangunan, Ekonomi dan keuangan (Bambang Widyantoro) Kadis Pariwisata (Sigit Widarmadi), Kepala Bapenda (Hj.Aisyah) Kabag Hukum Setda (Boyke Martadinata) serta jajaran perangkat daerah lainnya.
Jujun Juaeni seusai acara rapat menyampaikan, hari ini kita Rapat Kerja tentang revitalisasi pengelolaan aset pariwisata di Kabupaten Sukabumi.
Intinya pemerintah daerah ingin memaksimalkan semua potensi wisata di Kabupaten Sukabumi ini dengan 2 tujuan, yang pertama dengan membuat pariwisata aman dan nyaman, yang kedua adalah mendapat PAD yang baik dari hari ini," tuturnya.
Sebenarnya ada beberapa hal yg akan di lakukan oleh Dinas Pariwisata, lanjut Jujun, tetapi yang paling penting hari ini yaitu bulan depan, kita akan memulai Pariwisata di Curug Sodong. Dimana Curug Sodong akan menjadi sebuah magnet Geopark dan akan menjadi Pusat Pariwisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
"Dari beberapa perangkat daerah yg kami undang hari ini ada dari bagian lingkungan hidup, ada dari Badan dan Pendapatan Daerah (Bapenda), ada juga dari badan perencanaan. Dimana semua stekholder harus mengacu pada visi dan misi kepala daerah, dimana prioritas daerah adalah pengembangan ekonomi dan kepariwisataan," jelas Jujun.
Oleh karena itu, masih kata Jujun, Bapelitbangda sebagai perencana tentu harus segera menjaga alur pembaruan ini, sehingga segmen anggaran itu prioritas utama pariwisata dan pertanian nya tidak boleh terganggu, semaksimal mungkin tidak boleh terganggu.
"Pertama yaitu promosi wisata yang harus kita genjot, karena banyak sekali wisatawan yang belum berani berwisata karena tahun kemarin masih adanya pandemi covid 19. Dengan semua itu mereka masih ragu-ragu untuk melakukan perjalanan. Mereka juga berpikir dan memilah mana objek wisata yang menurut mereka paling menarik dan oleh karena itu menjadi kewajiban Dinas Pariwisata untuk bisa menciptakan Pariwisata Sukabumi ini memiliki nilai lebih, sehingga layak dan ingin di kunjungi oleh pihak wisatawan," ujarnya.
Di sisi lain Jujun menambahkan bahwa dalam upaya tentang antisipasi menghadapi membludaknya arus pengunjung wisatawan yang pernah sempat terjadi di tahun sebelum nya Ia mengatakan, ini memang sebuah hal yang luar biasa bahwa ketika ada sebuah kegiatan pasti ada sampah dan kami sudah menginstruksikan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) beserta jajarannya untuk selalu bersiap siaga menghadapi kejadian seperti itu.
"Jadi kami perintahkan Kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) ini agar lebih antisipatif dari pada kegiatan re-aktip. Sebab kalau antisipatif itu, kalau sampah sudah mulai menumpuk ada jadwal atau tidak ada jadwal maka sampah itu harus segera di angkut," tegas Jujun.
Jujun oun menjelaskan bahwa bukan hanya dengan Dinas Pariwisata dan DLH. Pariwisata ini bukan juga milik dinas Pariwisata. Ini milik pemerintah daerah, itu banyak dinas, banyak OPD yang harus melakukan sinergitas untuk melakukan kegiatan karena yang di layani juga masyarakat kabupaten Sukabumi.
"Semua punya konsentrasi, semua punya kewajiban untuk melayani masyarakat Kabupaten Sukabumi agar berwisata nyaman, sehingga kejadian bertumpuknya limbah sampah akibat luapan pengunjung wisata, seperti tahun kemarin. Insya Allah mudah-mudahan tidak terulang kembali," pungkas Jujun.
Reporter: Aep