Jelajahhukum.id||Nias Selatan - Berdasarkan info yang beredar tentang kelangkaan BBM di pulau batu Kabupaten Nias Selatan, organisasi kemasyarakatan Tuwu Nias Selatan (TUNISEL), ketua umum Tunisel menanggapi dengan melakukan koordinasi dengan para pihak terkait.
Ketua Umum Organisasi kemasyarakatan Tuwu Nias Selatan (Tunisel) Efri Darlin M. Dachi menyikapi beredarnya info kelangkaan BBM di Pulau batu (Tello), dirinya mengatakan bahwa dari info tersebut dirinya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menelusuri kebenarannya.
"Menyikapi hal ini, kami selaku kontrol sosial masyarakat tentunya berhati-hati dalam hal ini, perlu di telusuri kebenarannya. Kalau itu memang betul, kami berharap bagi pelaku (oknum) yang menyalahgunakan wewenang atau mengambil keuntungan sendiri agar segera di tindak. Saya sih sangat prihatin dan semoga dapat ditindak oleh instansi terkait dalam hal ini BPH Migas dan APH setempat". kata Efri Darlin M Dachi
Efri Darlim M Dachi pun menambahkan bahwa Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu sumber energi penting yang digunakan oleh seluruh masyarakat dunia, terlebih masyarakat Kecamatan Pulau Batu (Tello). Dimana BBM tersebut adalah selain kebutuhan akomodasi dan transportasi,disamping energi listrik dan juga kebutuhan pelaku usaha seperti para nelayan, BBM juga sumber energi yang kini menjadi penting bagi masyarakat.
"Kami selaku organisasi kontrol sosial sangat berharap isu-isu seperti ini dapat di cari tahu kebenarannya. Namun kita tetap akan melakukan monitoring dan bekerja sama dengan pihak terkait dalam menanggapi hal ini," tandas Ketua Umum Tunisel Efri Darlin M Dachi.
Namun info kelangkaan bbm di SPBU tersebut ditampik oleh pihak pengelola SPBU pulau batu, bahwa informasi tersebut tidak benar atau Hoax.
Di konfirmasi melalui telepon selulernya, pihak pengelola SPBU Idealisman Dachi mengatakan bahwa informasi yang beredar dalam pemberitaan adalah tidak benar, pihaknya mengatakan bahwa pasokan kiriman BBM ke SPBU nya berjalan lancar sesuai kebutuhan masyarakat.
"Bohong itu, informasi tersebut tidak benar/ hoax, stok saat ini sangat cukup tidak ada masalah. Karna kita kan tau, suplay dari pada BBM tiap bulan itu tetap ada, jadi sementara cukup, selalu ada. Bahkan dengan stok sekarang ini ada 36 KL pertalite dan 24 KL biosolar," ujarnya, Senin (23/05/2022).
Yang jadi masalah adalah dari para pengecer, lanjut Idealisman Dachi, mereka pada teriak, karna kita tidak melayani pengisian dalam bentuk drum, itukan di larang.
"Jadi mereka komplain ke kita, makanya mereka teriak. Kalau kebutuhan sesuai prosedur kita selalu ada," pungkas Owner SPBU pulau tello, Idealisman dachi.
Harga jual SPBU tersebut juga sesuai harga ketetapan pemerintah. Hal tersebut di katakan oleh Direktur SPBU Krisman Wau. Bahwa harga dari SPBU adalah harga Nasional, yaitu Pertalite Rp 7.650,- dan Biosolar Rp 5.150,-
"Kalau ada harga diluar SPBU lebih tinggi dari itu sampai Rp 10.000,- itu bukan tanggung jawab kami, silakan Aparat Penegak Hukum menertibkan itu," jelasnya.
Di lokasi berbeda, Kepala Desa Sinauru Kecamatan pulau tello. Rilman Talunohi, saat di mintai keterangan oleh wartawan, dirinya mengatakan informasi tersebut adalah hoax dan tidak benar.
"Menanggapi hal ini, emang kemaren sedikit terlambat, tapi kalo stok BBM disini tidak ada masalah dan juga tidak ada laporan atau keluhan dari masyarakat pengguna, jadi masih berjalan seperti biasa. Jadi informasi itu tidak benar, bohong itu hoax ," pungkas Kades Sinauru Rilman Talunohi.
(*red)