• Jelajahi

    Copyright © JELAJAH HUKUM

    Afiliasi MPTG

    Banner IDwebhost

    PENDIDIKAN

    Koalisi 16 Ormas-LSM Laporkan Diskriminasi Ras dan Etnis

    portalberita.co.id
    Kamis, 12/16/2021 03:29:00 PM WIB Last Updated 2022-04-19T16:37:10Z
    masukkan script iklan disini


    Sukabumi,-Pasca Aksi Damai memperingati Hari Anti Korupsi se-Dunia, 16 pimpinan Ormas-LSM tiba-tiba mendatangi Mapolres Kabupaten Sukabumi pada Kamis, (16/12/2021), Ada Apa?


    Tampak kehadiran para Ketua Ormas-LSM itu langsung memasuki ruang Unit Reskrim Mapolres Kabupaten Sukabumi di Jalan Komplek Perkantoran Jajaway, Palabuhanratu. Para Ketua Ormas-LSM itu membawa berkas laporan hukum yang ditujukan kepada Kapolres Sukabumi.


    "Kami menuntut pidana diskriminasi rasis dan etnis serta ungkapan provokatif yang dilakukan oleh seseorang dan kelompoknya di media sosial," ujar Ketua Umum GMB Jabar, Deni Sopian dengan nada geram kepada awak media, Kamis (16/12/2021).


    Ke-16 orang pimpinan Ormas-LSM itu pun diterima oleh penyidik Satreskrim Polres Sukabumi yang turut didampingi Kasat Intelkam Polres Sukabumi.


    "Kami bukan takut membuat keributan, apalagi sekelas dia, siapa dia? tapi negara kita ini Negara Hukum dan sebagai warga Negara yang baik tentu kami menjunjung tinggi hukum, karena itu kami meminta Pak Kapolres dan jajarannya untuk menindak tegas laporan kami dari 16 Ormas-LSM ini dalam waktu yang sesingkat-singkatnya" tegas Ketua Ormas PANDAWA 16, Agus Salim kepada awak media.


    Pihaknya, lanjut Agus, hingga saat ini masih menahan diri. 

    Diketahui dari berkas laporan hukum oleh 16 Ketua Ormas-LSM itu terkait adanya ujaran diskriminasi ras dan etnis yang dilakukan oleh akun Facebook milik Zah Uky pasca pelaksanaan Aksi Damai 912 memperingati Hari Anti Korupsi pada Rabu, 08 Desember 2021 kemarin. Postingan akun Facebook Zah Uky itu menuai komentar miring dari para Netizen yang turut terlapor dalam berkas laporan hukum 16 Ketua Ormas-LSM.


    "Kami ingin tau siapa elite daerah dibelakangnya, pihak Eksekutif atau Legislatif atau Pengusaha, karena perlakuan ini sangat menyinggung perasaan dan harga diri kami semua sebagai warga masyarakat Kabupaten Sukabumi," tegas Ketua Yayasan Anom Kalijaga yang akrab dipanggil Kang Anom dengan wajah memerah.



    Rasa geram turut diakui oleh Ketua LSM KOMPAK, Alex Hendra, kami merendam reaksi yang muncul dari para anggota kami dan kami sudah sepakat satu suara dengan para Ketua 15 Ormas-LSM lainnya untuk menempuh jalur hukum.


    "Kami juga ingin tau siapa aktor intelektual di belakang pelaku," tegas Alex.


    Hal yang sama diungkapkan Ketua LSM GIBAS Sektor Bojonggenteng, Hendrik Ferdiansyah mengatakan, Ini pelecahan intelektual dan moral, jangan beranggapan bahwa kami diam bukan berarti kami takut, tapi kami selalu menjunjung tinggi kedamaian.


    "Maka ketika ada yang memantik keributan, lebih baik kami tempuh jalur hukum," kata Hendrik.


    Ketua GAPURA melalui Sekjen Bulderi Sbastian menyebutkan, pihaknya bersama 16 Ormas-LSM akan terus mengawal kasus ini sampai ke jeruji besi.


    "Demo kami itu dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi se-Dunia, jadi gak ada kata mundur. Kalau kasus ini ditujukan kepada satu lembaga, mungkin saja bisa dimediasikan, tapi ini ditujukan kepada para pendemo Harkodia yang diikuti oleh 16 Ormas-LSM dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas seolah kami ini bukan warga masyarakat Kabupaten Sukabumi.


    "Maka lebih baik dibui, agar menjadi pelajaran bagi kita semua. Ini bukan sekali dua kali, dari dulu seringkali yang bersangkutan melakukan hal yang sama sehingga menjadi konflik sosial di lingkungan kawan-kawan pergerakan," ujar Bulderi geram.



    Diketahui dari akun Facebook bernama Zah Uky dalam postingan statusnya beberapa saat setelah Aksi Damai 912 di Setda dan DPRD Kabupaten Sukabumi, menyebutkan, "kami pun masyarakat Sukabumi,mohon maaf kami tdk merasa terwakili oleh orang2 atau lembaga2 yg tadi berdemo, jangan mengatasnamakan rakyat sukabumi kalau yg pimpin kalian saja bukan asli sukabumi", yang ditimpali dengan beragam komentar miring dari para pengguna Facebook.


    Reporter : Irwan

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini