Sukabumi,- Rencana Aksi 912 berpusat di Kabupaten Sukabumi yang digemborkan sebagian kalangan pemerintah daerah setempat bakal mengganggu stabilitas politik dan ekonomi daerah.
Komando tunggal Aksi 912 Hakim Adonara mengatakan, kondisi daerah sudah sejak lama tidak stabil bahkan dianggap gagal.
"selama ini sudah tidak stabil kok, menjaga kondusifitas daerah saja hanya sebatas wacana, dianggap mengganggu karena menggangu kepentingan penguasa dan golongan tertentu saja, saya kira secara umum rakyat tidak terganggu," ujar Hakim.
Dari sejak agenda politik pembangunan daerah di Kabupaten Sukabumi, Hakim mengatakan semuanya hanya sebatas euforia sesaat.
"Selama ini hanya euforia saja, mulai dari rezim kekuasaan periode pertama untuk mewujudkan pemekaran, mengatasi kemacetan, mengentaskan kemiskinan, mengoptimalisasikan pelayanan di bidang pendidikan dan kesehatan, mengurangi pengangguran, semua itu hanya lagu-lagu kepentingan kekuasaan, perubahan deskriptif terhadap masyarakat secara umum nyaris tidak ada," tegas Hakim
Ketua Umum GAPURA ini menyebutkan rezim dari periode ke periode telah gagal membawa Sukabumi kearah perubahan yang lebih baik.
"Ya gagal, gagal akses, gagal kontrol, gagal perilaku, gagal proses Polkum, dan kegagalan over back, karena yang tertanam dalam paradigma penguasa dan elite daerah itu hanya kebencian pada rakyat yang berteriak atau kritis, tidak lagi dalam konteks diingatkan," cetusnya.
Hakim Adonara pun menyebutkan, seharusnya jika bicara daerah kita yang kondusif dan demokratis, para kritikus atau dianggap oposisi sekalipun itu dijadikan sebagai vitamin, bukan sebagai musuh tetapi sebagai teman.
"Maka ketika rakyat melakukan gerakan, itu seharusnya menjadi sebuah peluang dan ajang silaturahmi bagi Pemerintah Daerah yang didorong untuk membawa kemaslahatan bagi banyak orang dan daerah kita pada umumnya, terlepas siapapun manusia-manusianya," pungkas Hakim.
(Tim)